Me

Me

Rabu, 02 Juni 2010

GOLONGAN 10

BAB I
PENDAHULUAN

Logam paduan nikel telah di kenal di China lebih dari 2000 tahun yang lalu, dan penambang-penambang Saxon telah terbiasa dengan bijih kemerahan NiAs yang secara sekilas mirip dengan Cu2O. Para penambang tersebut tidak mampu mengekstrak “tembag” dari bijihnya dan member nama kupfernikel, artinya tembaganya pak tua Nick. Pada tahun 1751, A.F. Constedt mengisolasi logam tak murni dari bijih yang berasal dari Swedia dan mengidentifikasinya dengan komponen logam kupfernikel sebagai logam baru dengan nama nikel. Akhirnya pada tahun 1804, J.E. Richter berhasil mengisolasi logam nikel dengan hasil yang lebih murni dan mengidentifikasi sifat-sifatnya.
Logam platina pada awalnya, tahun 1736, dikenali sebagai “perak kecil” oleh A.de Ulloa (Spanyol), kemudian pada tahun 1741 sebagai “emas putih” oleh C. Wood (Inggris). Sampai saat ini istilah emas putih dipakai untuk menunjuk pada logam paduan Au-Pd. Pada tahun 1803, Wollaston berhasil mengidentifikasi palladium, Pd, dari residu larutan platina yang diendapkan sebagai (NH4)2PtCl6 dalam air raja. Nama palladium diturunkan dari nama dewi kebijakan (Yunani) yaitu Pallas yang paladion (παλλαδτov), sama dengan nama asteroid baru yang ditemukan.





BAB II
PEMBAHASAN

Bijih nikel yang penting dalam perdagangan ada dua tipe, yaitu (1) laterit, yang merupakan bijih oksida-silikat seperti garnerit, (Ni,Mg)6Si4O10(OH)8, dan nikeliferos limonit, (Fe,Ni)O(OH)-nH2O, dan (2) sulfide seperrti pentladit, (Ni,Fe)9S8 yang tercampuri tembaga dan kobalt hingga bijih mengandung ~ 1,5% Ni.
Table karakteristika logam golonga 10
Karakteristika 28Ni 46Pd 78Pt
Kelimpahan/ppm (dalam kerak bumi) 99 0,015 0,01
Densitas/ gcm-3 (20oC) 8,908 11,99 21,41
Titik leleh/ oC 1455 1552 1769
Titik didih/ oC 2920 2940 4170
Jari-jari atomic/ pm (bilangan koordinat 12) 124 137 138,5
Jari-jari atomic/ pm (bilangan koordinat 6) 48 – Ni4+
56 – Ni3+ (l s)
60 – Ni3+ (h s)
69 – Ni2+ 61,5 – Pd4+
76 – Pd3+
86 – Ni2+ 57 – Pt5+
62,5 – Pt4+
80 – Pt2+
Konfigurasi elektronik [18Ar] 3d8 4s2 [36Kr] 4d10 [54Xe] 4f14 5d9 6s1
elektronegativitas 1,8 2,2 2,2

1. Kencenderungan Golongan
Beberapa karakteristikan logam golongan 8 di tunjukkan pada table di atas. Logam golongan ini berwarna putih keperakan, mengkilat, dan mudah ditempa; ketiganya juga mudah di dapat sebagai serbuk yang sangat aktif sebagai katalis. Misalnya platina hitam, berupa serbuk beludru yang dapat diperoleh dari penambahan etanol ke dalam larutan PtCl2 dalam KOH dan air yang hangat. Ketiga logam ini mempunyai struktur kubus pusat muka, fcc.
Dalam keadaan massif, ketiga logam tidak ada yang reaktif, dan tahan terhadap korosi atmosfer pada temperature normal. Pada pemanasan, nikel bereaksi dengan unsur-unsur B, Si, P, S, dan halogen, tetapi dengan F2, reaksinya paling lambat dari kedua logam yang lain. Pada pemanasan hingga membara, nikel teroksidasi oleh uap air, larut dengan asam-asam mineral encer umumnya secara perlahan tetapi cukup cepat dalam HNO3 encer. Nikel tahan terhadap HNO3 pekat, demikian juga terhadap alkali.
Palladium diokasidasi oleh O2, F2, dan Cl2 pada pemanasan hingga membara, dan larut dalam asam-asam oksidator. Platina pada dasarnya lebih tahan terhadap berbagai reaksi daripada palladium, dan sama sekali tidak terpengaruh oleh berbagai asam mineral kecuali air raja. Kedua logam ini juga larut dalam leburan panas oksida dan peroksida.

2. Senyawaan Nikel(II)
Sebagian besar senyawa kompleks nikel mengadopsi struktur geometri oktahedrom, hanya sedikit mengadopsi geometri tertrahedrom dan bujursangkar. Ion heksaakuanikel(II) berwarna hijau; penambahan amonia menghasilkan ion biru heksaaminanikel(II) menurut persamaan reaksi :
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 6NH3 (aq) [Ni(NH3)6]2+ (aq) + 6H2O (l)
Hijau biru
Penambahan larutan ion hidroksida ke dalam larutan garam nikel(II) menghasilkan endapan gelatin hijau nikel(II) hidroksida menurut persamaan reaksi;
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2OH- [Ni(OH)2] (s) + 6H2O (l)
Seperti halnya kobalt(II), kompleks yang lazim mengadopsi geometri tertrahedron yaitu halide, misalnya ion tertrakloronikelat(II) yang berwarna biru. Senyawa kompleks ini terbentuk dari penambahan HCl pekat ked ala larutan garam nikel(II) dala air menurut persamaan reaksi ;
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl- (aq) [NiCl4]2- (aq) + 6H2O (l)
Hijau biru
Senyawa kompleks nikel(II) bujursangkar yang umum dikenal yaitu ion tetrasianonikelat(II). [Ni(CN)4]2-, yang berwarna kuning, dan bis (dimetilglioksimato)nikel(II), [Ni(C4N2O2H7)2] yang berwarna merah pink. Warna yang karakteristik pada kompleks yang di kedua ini merupakan reaksi penguji terhadap ion nikel(II) ; senyawa kompleks ini dapat diperoleh dari penambahan larutan dimetilglikosim (C4N2O2H8 = DMGH) ke dalam larutan nikel(II) yang dibuat tepat basa dengan penambahan amonia menurut persamaan raksi ;
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2DMGH (aq) + 2OH-
[Ni(DMG)2] (s) + 8H2O (l)


a. Sifat-Sifat
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
b. Kegunaan
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison ®.

3. Paladium
Ditemukan pada tahun 1803 oleh Wollaston, paladium ditemukan dengan logam grup platina lainnya (platina dan rodium) di Rusia, Amerika Selatan, Etiopia, dan Australia. Paladium juga ditemukan bergabung dengan deposit nikel-tembaga di Afrika Selatan dan Ontario. Pemisahan paladium dari logam grup platina lainnya tergantung pada jenis bijih yag ditemukan.



a. Sifat-sifat
Unsur ini adalah logam putih seperti baja, tidak mudah kusam di udara, dengan kerapatan dan titik cair paling rendah di antara logam grup platina. Ketika ditempelkan, paladium bersifat lunak dan bisa ditempa; suhu rendah meningkatkan kekuatan dan kekerasannya. Paladium dilarutkan dengan asam nitrat dan asam sulfat
Pada suhu kamar, logam ini memiliki sifat penyerapan yang tidak lazim hingga 900 kali lipat dari volume hidrogen, sehingga memungkinkan membentuk Pd2H. Meski demikian, masih belum jelas apakah Pd2h ini bersifat sebagai senyawa. Hidrogen berdifusi melewati paladium yang dipanaskan, menghasilkan prinsip pemurnian gas hidrogen.
b. Kegunaan
Paladium yang sangat halus adalah katalis yang baik dan digunakan untuk proses hidrogenasi dan dehidrogenasi. Juga digunakan dalam campuran alloy untuk perhiasan yang diperdagangkan.
Emas putih adalah alloy emas yang diawawarnakan dengan penambahan paladium. Seperti emas, paladium dapat dibentuk menjadi lembaran setipis 1/250000 inch. Logam ini digunakan dalam dunia kedokteran gigi, pembuatan jam, pembuatan alat-alat bedah, dan kontak listrik




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Beberapa karakteristikan logam golongan 8 di tunjukkan pada table di atas. Logam golongan ini berwarna putih keperakan, mengkilat, dan mudah ditempa; ketiganya juga mudah di dapat sebagai serbuk yang sangat aktif sebagai katalis. Misalnya platina hitam, berupa serbuk beludru yang dapat diperoleh dari penambahan etanol ke dalam larutan PtCl2 dalam KOH dan air yang hangat. Ketiga logam ini mempunyai struktur kubus pusat muka, fcc.











DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Nikel dan Paladium. http://www.chem-is-try.org/author/Redaksi_chem-is-try_org/
Sugiyarto, Kristian. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.













LATIHAN

1. Ion nikel(II) dalam air (misalnya NiCl2.6H2O) berwarna hijau; dalam perspektif senyawa kompleks, bagaimana formula ini
a. Jika kemudian amonia ditambahkan, perubahan yang terjadi. Jelaskan!
b. Sebagai ganti amonia dipakai basa kuat NaOH misalnya; jelaskan apa yang terjadi
c. Sebagai amonia dipakai HCl pekat, jelaskan apa yang terjadi
2. Salah satu uji kualitatif adanya ion nikel(II) adalah reaksinya terhadap DMGH. Jelaskan apa yang terjadi dengan penambahan DMGH pada larutan yang mengandung ion nikel(II), dan tulis rumus bangun senyawa kompleks yang terjadi.










JAWABAN PERTANYAAN

1. a. [Ni(H2O)6]2+ (aq) + 6NH3 [Ni(NH3)6]2+ + 6H2O
Hijau biru
b. [Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2OH- [Ni(OH)2] (s) + 6H2O
gelatin hijau
c. [Ni(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl- [NiCl4]2- + 6H2O
hijau biru
2. [Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2C4N2O6H8 + OH [Ni(C4N2O2H12)2] + 8H2O

1 komentar: