Me

Me

Rabu, 02 Juni 2010

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan tidak hanya beruanglingkup pada pembangunan fisik. Sukses tidaknya pembangunan fisik itu sangat ditentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual yang secara bulat diartikan pembangunan manusia, dan yang terakhir menjadi tugas utama pendidikan.
A. Esensi Pendidikan dan Pembangunan serta Titik Temunya
Pembangunan umumnya diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi dan industry yang selanjutnya diasosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, dan jembatan tanpa menyinggung pembangunan sumber daya manusia.
Pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan industry belum menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan jika kegiatan-kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya hajat hidup dari rakyat banyak material dan spiritual. Pembangunan ekonomi dan industry mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dari kebutuhan, misalnya kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan, tetapi tidak untuk kebutuhan spiritual yang lain.
Esensi pembangunan bertumpu dan berpangkal dari manusia bukan pada lingkungannya seperti perkembangan ekonomi. Tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu dapat dipenuhi hajat hidup, jasmani, dan rohani sebagai makhluk individu, social, dan religious agar dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Dalam pembangunan, manusia dipandang sebagai objek dan sekaligus subjek pembangunan. Sebagai objek pembangunan, manusia sebagai sasaran yang dibangun. Peranan pendidikan memungkinkan berubahnya potensi manusia menjadi aksidensi dari naluri jadi menjadi nurani sehingga manusia menjadi sumber daya atau modal utama pembangunan yang manusiawi
Sebagai subjek, manusia dengan segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif baik terhadap saranan lingkungan alam maupun lingkungan social atau spiritual.
Pendidikan mengarah ke dalam diri manusia sedang pembangunan mengarah ke luar, yaitu ke lingkungan sekitar manusia. Pendidikan dapat menunjang pembangunan dan sebaliknya hasil pembangunan dapat menunjang usaha pendidikan.
B. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari beberapa segi :
1. Segi Sasaran Pendidikan
Tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
Peran pendidikan terdapat dalam berbagai lingkungan yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, anak dilatih tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral serta ditanamkan hal-hal yang bersifat religious.
Dalam lingkungan sekolah, peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang diperoleh dari lingkungan keluarga berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dalam lingkungan masyarakat, peserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur lingkungan sekolah.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dimana pendidikan dasar memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi serta memberikan bekal dasar kepada warga Negara yang tidak sempat melanjutkan pendidikan untuk dapat melibatkan diri ke dalam gerak pembangunan.
4. Segi Pembidagan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sector kehidupan meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, social politik, keuangan, perhubungan, dan lain-lain.
Pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangunan kemudian manusia selaku sebagai sumber daya pembangunan membangun lingkungannya. Manusia merupakan kunci pembangunan. Artinya, kesuksesan pembangunan bergantung kepada manusianya. Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang menciptakan manusia pencipta pembangunan



C. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional
1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan system pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of social change (agen perubahan sosial tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Strukturnya , kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga kependidikannya mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan
Secara makro, system pendidikan meliputi banyak aspek yang saling berkaitan erat. Aspek-aspek tersebut, yaitu aspek filosofi keilmuan, aspek yuridis, aspek struktur, dan aspek kurikulum.
Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang lain. Struktur pendidikan, kurikulum dan lain-lain harus mengacu pada spek tersebut. Oleh karena itu, perubahan apapun yang terjadi harus tetap berada dalam wadah filosofis dan yuridis.
Aspek Filosofi keilmuan
Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional tentunya memberikan peluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia yang bersifat kodrati.
Aspek Yuridis
UUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap. Hal ini dimungkinkan karena UUD 1945 isinya ringkas sehingga sifatnya lugas. Tetapi kemajuan zaman menibulkan kebutuhan-kebutuhan baru khususnya kebutuhan akan penyempurnaan system pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru tersebut.
Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar, dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain sebagai akibat dari perkembangan social budaya dan politik.
Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan yang dimaksud mengenai materi, orientasi-orientasi, pendekatan, dan metodenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar